Membina Keharmonisan Ditempat Kerja
Mungkin anda diperhadapkan pada suatu titik dimana anda berada
pada sebuah perusahaan yang penuh dengan politik dan pertengkaran. Apa yang
bisa anda lakukan sebagai orang baru di tempat kerja?
Memberi
Agar tercipta keharmonisan di tempat kerja, relakan diri untuk
memberi. Hal ini bukan berarti seseorang harus mengalah. Lalu bagaimana anda
memberi agar tercipta keharmonisan? Sangat mudah – ingat ini – mengalah,
berserah dan mengeluarkan.
Mengalah
Selidiki diri anda guna melihat apakah anda bersikap keras
didasarkan pada opini dan bukan prinsip. Belajar untuk mengalah. Ketika anda
melakukannya, anda berusaha menciptakan harmoni di tempat kerja.
Berserah
Ambil kebiasaan buruk yang menciptakan ketegangan di tempat kerja.
Apakah ada yang dapat anda serahkan agar tercipta harmoni? Upayakan sekarang.
Hari ini ambil tindakan kecil agar memperoleh kebaikan bagi semua orang.
Melepaskan
Praktekkan dengan orang yang baru. Ucapkan salam “Selamat Pagi”,
“Apa kabar?” atau “Anda hendak pergi ke lantai berapa?” adalah praktek untuk
hal sederhana dalam melepaskan. Ketika anda melakukan hal ini sesering mungkin
dengan teman anda, secara alami menciptakan perasaan sukacita.
Berikan senyuman dan salam, memberi tidak membuat kita menjadi miskin,
tapi membuat kita kaya dalam hati kita. Hati yang kaya adalah memberi bantuan
yakni menjangkau. Tak seorangpun dapat menyalahkan kita karena tidak
mencobanya.
Apakah menciptakan keharmonisan di tempat kerja cukup sampai
disini? Tidak, masih ada langkah selanjutnya. Bertindaklah sportif. Ketika anda
melihat orang memberi, berikan semangat buat mereka. Ketika orang lain dapat
merasakan kebaikan hati anda, mereka akan membalas. Tentu nanti ada orang yang
mengekspoitasi dan memanfaatkan kesempatan ini.
Sebagai saran – biarkan saja. Hanya pengemis yang meminta bukan
memberi.
Anda kaya dan mampu untuk memberi. Memberi adalah peran anda
menciptakan keharmonisan di tempat kerja.
Sumber:
Career-Success-for-Newbies
KehendakMu Yang Jadi
Seorang
wanita hanya mempunyai seorang anak berkata kepada istri pendetanya, “Saya
tidak berani berkata kepada Tuhan ‘kehendakMu yang jadi’ karena saya takut
Tuhan akan mengambil anak laki-lakiku satu-satunya dan juga memberiku percobaan-percobaan
yang berat!”
Mendengar hal itu temannya menjawab, “Seandainya anakmu datang kepadamu dan
berkata bahwa anakmu ingin melakukan apa saja yang ibunya inginkan, apakah
engkau akan berpikir ; ‘Nah inilah kesempatan supaya segala pekerjaan saya digantikannya.
Saya mau memberi pekerjaan yang berat baginya, supaya ia tidak dapat bermain
diluar hari ini?”
“Oh.. tidak,” kata si ibu, “tentu saja saya akan memberinya pekerjaan yang
dapat dikerjakannya.”
“Apakah engkau berpikir bahwa Tuhan yang penuh kasih itu tidak mempunyai hati
yang lebih baik dari hatimu?” tanya wanita itu lagi
“Yah, sekarang saya mengerti!” jawab si ibu.
Kita sekarang tidak perlu lagi kuatir untuk berkata ‘kehendakMu yang jadi,
Tuhan”. Segala sesuatu yang datang dari Tuhan tidak pernah mencelakakan anakNya
tetapi justru mendatangkan berkat.
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada
anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! (Lukas 11:13)
Hadiah Cinta Yang Tak Ternilai (Kisah Nyata)
“Bisa saya melihat bayi saya?” pinta
seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu
berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki
yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera
berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa
kedua belah telinga! Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah
tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya
saja yang tampak aneh dan buruk.
Suatu
hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di
pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh
dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata, “Seorang
anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh.”
Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai
teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis.
Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, “Bukankah nantinya
kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?” Namun dalam hati ibu merasa
kasihan padanya.
Suatu
hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan
telinga untuknya. “Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga
untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya,”
kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau
mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka. Beberapa bulan sudah
berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, “Nak,
seseorangyang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu.
Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun,
semua ini sangatlah rahasia,” kata sang ayah.
Operasi
berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang
hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari
sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang
diplomat. Ia menemui ayahnya, “Yah, aku harus mengetahui siapayang telah
bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar
namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya.” Ayahnya menjawab, “Ayah
yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan
telinga itu.” Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, “Sesuai dengan
perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini.”
Tahun
berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu
hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak
lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan
perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku
itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah… bahwa sang ibu tidak memiliki
telinga. “Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan
rambutnya,” bisik sang ayah. “Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah
kehilangan sedikit kecantikannya bukan?”
Kecantikan
yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati. Harta
karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa
yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah
dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak
diketahui.
Betapa kesehatan
sangat berharga. Karena dengan sehat, kita bisa beribadah, kita bisa
bersosialisasi, kita bisa menjalankan aktifitas, kita bisa menjalankan hobbi
dan kita bisa bekerja.. jauh lebih baik ketimbang jika kita sedang sakit. ***
sumber:jalanhidup.com
Mengagumkan, Kalung Terbuat Dari Rambut Manusia
Seorang mahasiswi asal Cambridge, Inggris, membuat gebrakan di
dunia fashion. Mahasiswi tersebut menciptakan dua buah kalung yang terbuat dari
rambut manusia.
Dilansir Female First, mahasiswi itu bernama Kerry
Howley. Wanita 23 tahun itu kuliah di Middlesex University, Inggris.
Kreasi kalung Howley akan dipamerkan di Business
Design Center, London mulai 29 Juni - 2 Juli 2011. Atas inovasinya di dunia
perhiasan tersebut, mahasiswi yang memang mengambil spesialisasi di dunia
perhiasan itu mendapatkan penghargaan Arthur Silver Award 2011 dari Museum of
Domestic Design and Architecture’s (MoDA).
Howley mendapat penghargaan itu karena sukses
menciptakan kalung dengan menggunakan rambut yang berasal dari kepala ibu-ibu
temannya. Rambut-rambut itu kemudian ia buat menjadi kalung yang memang bisa
dipakai.
Dalam menciptakan kalung tersebut, ia terinspirasi
dari pola wallpaper. Howley kemudian menggunakan mata gergaji yang sudah tumpul
untuk menggabungkan rambut-rambut tersebut menjadi kalung.
"Kalung ini terbuat dari rambut manusia,
bahan yang memang kita cukup kenal. Ke depannya aku akan mencoba apakah aku
bisa membuat sesuatu dari rambut yang lebih menarik lagi," ujar Howley.
sumber:wolipop.com
Seperti Apa Sih, Kacamata Terbuat Dari Rambut Manusia?
Setelah ada kalung yang terbuat dari
rambut manusia, kini hadir kacamata dari bahan yang sama. Brand mode asal
Inggris, menggunakan rambut manusia untuk menghias desain kacamata terbarunya.
Seperti apa?
Dilansir dari Geniusbeauty, brand mode tersebut bernama
Studio Swine. Brand yang digawangi oleh Azusa Murakami dan Alexander Groves itu
memasukkan beberapa helai rambut ke dalam bingkai kacamata.
Rambut-rambut tersebut dipadatkan dengan bahan Bioresin.
Kacamata itu 100% ramah lingkungan karena Bioresin bisa terurai dan tidak
melepaskan zat-zat berbahaya saat proses pembuatan.
Adanya detail rambut dalam bingkai kacamata memberikan
aksen seperti bertekstur dan gradasi warna. Studio Swine menyarankan agar
memilih kacamata rambut yang sesuai dengan warna alis atau rambut pemakai agar
penampilan semakin sempurna.
Kacamata rambut dari Studio Swine bukanlah satu-satunya
produk fashion yang terbuat dari rambut. Sebelumnya, seorang mahasiswi asal
Cambridge, Inggris yang bernama Kerry Howley pernah membuat kalung yang juga
terbuat dari rambut manusia. Atas karyanya itu, ia mendapat penghargaan Arthur
Silver Award 2011 dari Museum of Domestic Design and Architecture’s (MoDA).
sumber:wolipop.com
Kelebihan Muatan Pada Kendaraan, Bisa Berakibat Fatal!
Mari kita lihat di foto-foto mengejutkan dari kelebihan muatan
pada kendaraan di beberapa
negara
yang berbeda. Saya bertanya-tanya
bagaimana mungkin kendaraan ini bisa segera berangkat ketika
membawa muatan yang sangat melebihi kapasitas, dan kelebihan muatan
merupakan salah satu penyebab umum dari kecelakaan
lalu lintas, bahkan sangat membahayakan keselamatan publik,
seharusnya setiap orang sadar bahwa nyawa harus diutamakan dan bukan harta benda.
Anakku!
Seorang
pengusaha di New York, setiap hari berangkat dan pulang kerja dengan
mengendarai kapal ferry. Pada suatu hari ia perhatikan ada seorang penumpang
baru yaitu seorang anak laki-laki yang membawa kotak semir sepatu.
Pengusaha itu berbicara kepada anak itu dengan ramah dan membayarnya setelah
sepatunya di bersihkan. Sejak saat itu kapan saja pengusaha itu naik kapal,
anak itu selalu mendekatinya dengan senyum bahagia. Ia menawarkan diri untuk
membawakan tasnya, mengikatkan pakaiannya dan memberikan sepatunya tanpa
mengharapkan upah apapun.
Seminggu kemudian pengusaha tadi bertanya pada anak itu, “Apa yang membuat kau
tertarik melakukan semuanya ini?”
“Pak,” jawabnya, “Pertama kali bapak berjumpa dengan saya, bapak memanggil saya
‘anakku’. Sebelumnya saya berfikir bahwa tidak ada seorang pun yang memiliki
saya, karena orang tua saya sudah tiada. Tetapi ketika saya berjumpa bapak,
bapak begitu baik kepada saya dan selalu memanggil saya ‘anakku’ karena itu
tidak ada sesuatu apapun yang tidak saya lakukan untuk bapak!”
Pengusaha tadi tersentuh hatinya dan bertanya, “Maukah engkau ikut bersamaku,
tinggal bersamaku dan aku angkat sebagai anakku sendiri?”
“Bapak yang baik, itu sungguh menyenangkan hati saya. Terima kasih pak,” kata
anak itu dengan air mata bercucuran.
Demikian juga kita semua, seharusnya kita semua terbuang, tetapi ada Seorang
yang memperhatikan kita dan selalu memanggil kita “AnakKu”. Karena itu kita
berpindah dari yang terbuang menjadi yang tersayang. Seperti ada tertulis :
Dan Aku akan menjadi Bapamu dan kamu akan menjadi anak-anakKu laki-laki dan
anak-anakKu perempuan. Demikianlah firman Tuhan, yang Mahakuasa.
2 Korintus 6:18
Kasihan, Wanita 18 Tahun Ini Dipotong Hidungnya
Jodi Bieber, seorang
fotografer Afrika
Selatan untuk majalah Time, dengan ini memenangkan foto dari gambar Bibi
Aisha, seorang wanita 18-tahun dari provinsi
Oruzgan di
Afghanistan. Cerita Aisha dimulai ketika
ia melarikan diri kembali ke keluarganya
setelah ia mengeluh mengalami kekerasan dari suaminya. Tiba suatu malam
Taliban menuntut
bahwa dia harus diadili dan saudara ipar Aisyah menahannya sementara
suaminya dipotong
telinganya dan kemudian
mereka memotong hidung.Aisyah dan ditinggalkan
begitu saja, tetapi tak
lama kemudian Aisyah berhasil diselamatkan oleh pekerja bantuan dan militer AS. Setelah beberapa waktu di tempat
perlindungan perempuan
di Kabul, dia dibawa ke AS, di mana dia sekarang
tinggal.
Juri kursi David Burnett mengatakan tentang foto: 'ini
bisa menjadi salah satu foto-foto terbaik
yang berbicara dan menjelaskan tentang suatu peristiwa yang pernah terjadi'.
***
Pemuda Di Cina Membangun Gubuk Unik Berbentuk Telur
Pemuda, 24 tahun Dai Haifei dari Hunan membangun sebuah "telur" di Beijing,
sebagai kediamannya. Menurut Dai Haifei, "telur" rumahnya memerlukan biaya sekitar 6.400 yuan, dia tinggal di rumah kecil itu untuk dua bulan dan tidak memerlukan beban sewa.
Di gubuk berbentuk telur, dengan
diisi perabotan yang sederhana, lebar tempat tidur sekitar satu meter. Pada ujung tempat tidur, disediakan tangki air, ada sistem tombol tekanan, Anda dapat memasang tombol tekanan untuk keperluan mencuci. "
Ruang lapisan dalam dibuat dari bambu, dengan beberapa paku sebagai penguat.
Apakah Allah Dalam Perjanjian Lama Berlaku Kejam & Tidak Adil?
Oleh: Dr. Steven
Orang-orang
yang tidak percaya sudah sejak lama menggunakan fakta bahwa Israel
menghancurkan bangsa-bangsa penyembah berhala di Kanaan sebagai bukti bahwa
Allah Perjanjian Lama tidaklah adil dan kejam (Ul. 7:2). Tetapi mereka telah
menolak untuk memperhatikan beberapa fakta berikut: Pertama, Allah menanti
selama 400 tahun sebelum menghakimi bangsa-bangsa yang jahat ini, yang
mengingatkan kita bahwa Dia sangatlah panjang sabar terhadap manusia (Kejadian
15:13-16). Kedua, bangsa-bangsa yang dimaksudkan ini sepenuhnya mempraktekkan
segala jenis penyimpangan moral, termasuk inces dan pembakaran anak-anak mereka
sendiri. Tidaklah salah secara moral bagi Allah yang kudus, sang pemberi Hukum,
untuk menghukum mereka yang dengan sengaja, dan dengan sikap menantang tanpa
pertobatan, melanggar hukum-hukumNya. Mereka yang mau menuduh Allah melakukan
ketidakadilan atau kekejaman karena Ia menghukum bangsa-bangsa yang jahat
sebenarnya bertindak sangat munafik, karena mereka sendiri percaya kepada hukum
dan keteraturan, dan mereka mendukung bahwa orang-orang yang melakukan
kejahatan seperti pemerkosaan dan penganiayaan seksual terhadap anak dan
pembunuhan, pantas untuk dihukum. Ketiga, Allah memberikan belas kasihan kepada
orang-orang seperti Rahab yang percaya (Yosua 2). Seluruh Kitab Suci
mengajarkan bahwa Allah sangat menyukai belas kasihan lebih daripada
penghukuman. Dia “sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada
yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Pet. 3:9).
Dia ingin semua manusia diselamatkan (1 Tim. 2:4). Keempat, adalah perlu bahwa
bangsa-bangsa itu dihancurkan agar Israel dapat berdiri di tanah itu sebagai
terang bagi dunia. Kalau bangsa-bangsa itu dibiarkan, Israel akan menjadi korup
secara moral dan rohani dalam waktu yang sangat dekat (Ul. 7:2-6). Penghancuran
bangsa-bangsa itu sebenarnya adalah tindakan Allah yang penuh belas kasihan.
Bangsa-bangsa kafir yang hancur mendapatkan apa yang mereka pantas dapatkan,
dan dengan melaksanakan penghakimanNya yang adil atas mereka pada waktu itu,
Allah memberikan berkat kepada seluruh dunia. Melalui Israel Allah memberikan
kepada dunia wahyuNya yang ilahi dalam Alkitab, dan melalui Israel Dia membawa
Juruselamat ke dalam dunia untuk menyediakan keselamatan. “Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal” (Yoh. 3:16). Mereka yang menuduh Allah tidak adil dan
kejam, mengabaikan fakta bahwa Allah sendiri membayar harga yang dituntut oleh
HukumNya yang tegas agar manusia bisa diselamatkan. Hati Allah nyata dalam
kata-kata luar biasa yang Yesus ucapkan dari kayu salib mengenai orang-orang
yang secara sangat tidak adil menyiksa Dia: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab
mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk. 23:34). Allah yang dinyatakan
dalam Alkitab adalah Pribadi yang paling penuh kasih di alam semesta ini.
Faktanya, Dia adalah sumber segala kasih dan belas kasih, tetapi Dia juga
adalah Allah yang kudus, kudus, kudus, pemberi Hukum, dan Dia tidak dapat
dihakimi oleh standar manusia yang inkonsisten dan tidak berarti. ***
Mengapa Laba-Laba Pelompat Bisa Tertipu Lalat Buah?
“Laba-laba pelompat mengintai mangsanya, hingga,
seperti seekor harimau kecil, ia cukup dekat untuk melancarkan serangan….Ketika
seekor laba-laba pelompat bertemu dengan laba-laba pelompat lain, mereka menggoyangkan
kaki mereka satu sama lain, memperingatkan agar yang lainnya itu mundur. Di
sinilah terletak kisah bagaimana satu jenis lalat buah dapat mengakali sang
laba-laba. Tidak seperti kebanyakan lalat buah, jenis yang satu ini memiliki
garis-garis di sayapnya. Ketika ia menggoyangkan sayapnya di atas kepalanya, ia
terlihat seperti laba-laba peloncat yang sedang mendeklarasikan daerah
kekuasaannya. Para peneliti telah menemukan mengapa trik ini dapat bekerja
walaupun lalat tersebut tidak mirip seekor laba-laba. Respons sang laba-laba
terhadap pola tersebut sudah terprogram mati ke otaknya dan dipicu oleh sel-sel
tertentu di matanya. Sel-sel ini hanya teraktivasi oleh pola tertentu tersebut.
Laba-laba lalu secara otomatis bereaksi terhadap pola. Yang lalat itu harus
lakukan hanyalah memalsukan pola dan ia sudah aman! Strategi lalat buat
memerlukan pengetahuan yang kompleks tentang sistem saraf sang laba-laba dan
juga tingkah lakunya. Kita dapat menyimpulkan bahwa tidak ada lalat buah yang
dapat menciptakan strategi ini dengan sendirinya. Hal ini hanya mungkin dibuat
oleh Tuhan yang menciptakan keduanya.” ***
Tuhan Atas Lubang Jalan
“Kami memiliki masalah di gereja kami.
Di lapangan parkir kami sering timbul lubang. Jika kami menimbun lubang-lubang
itu, satu atau dua minggu kemudian akan muncul lagi. Saya juga memiliki masalah
yang sama dalam hidup kekristenan saya. Dalam jalan saya ke Surga sering timbul
lubang-lubang di jalan. Saya menimbun mereka dan dalam satu dua hari mereka
kembali lagi….Saya kira jalan yang lurus dan sempit itu mestinya tanpa lubang,
bukankah demikian? Tetapi saya terus menerus menemui lubang, bahkan yang
besar-besar. Ada yang seukuran ngarai. Di mana-mana kita memandang, umat Tuhan
kesakitan. Jika bukan sakit fisik, ada yang sakit secara emosional, rohani,
finansial, domestik, ataupun dalam gereja. Dalam Alkitab kita membaca, “manusia
menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi” (Ayub
5:7), dan kita diberitahu bahwa, “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah
di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya” (2 Tim. 3:12)…..Apakah belakangan
ini engkau ada membaca daftar rasul Paulus di 2 Korintus 11:23-28, yang adalah
suatu daftar panjang lubang yang dia temui di jalan kehidupan? Pesan tentang
kesehatan, kekayaan, dan kemakmuran yang didengungkan oleh Joel Osteen dan
teman-teman pengajarnya terdengar sangat aneh bagi mereka yang memiliki mata
untuk melihat dan telinga untuk mendengar…..Wajah mereka yang tersenyum dan tak
berkerut mengindikasikan bahwa mereka tidak kenal Tuhan sebagai Tuhan atas
lubang jalan. Dialah yang menempatkan kita di Jalan Berlubang dan lalu menutupi
semua lubang itu dengan diriNya sendiri. Dia memuluskan goncangan-goncangan
dengan kehadiran dan penghiburanNya. Dia memberikan kasih karunia, kasih
karunia yang cukup, kasih karunia yang terus menerus, untuk menghadapi semua
tempat-tempat yang kasar itu. Tetapi Dia hanya melakukannya bagi mereka yang
tahu tentang realita lubang-lubang di jalan tersebut. Kesesatan pengajaran
tentang kemakmuran yang terus menerus membuat para pengkhotbahnya tidak dapat
melihat bahwa Allah yang berkuasa atas lubang jalan menutupi lubang-lubang itu
dengan diriNya sendiri. Betapa menyedihkan! Segala penekanan mereka terhadap
kemakmuran materi, rumah istana, mobil mewah dan pelesir di atas kapal, telah
membuat mereka kehilangan harta yang sesungguhnya yang hanya dapat ditemukan
dalam “persekutuan dalam penderitaanNya” (Fil. 3:10). Bagaimanakah kita dapat
menjelaskan tentang berkat dalam lubang-lubang jalan yang disertai Allah?
Mereka tidak berisikan emas atau berlian. Mereka berisikan sukacita yang hanya
dapat ditemukan dalam sifat Allah. Sepasang petani yang pernah tinggal bersama
kami pernah bercerita tentang sebuah lubang di jalan di pertanian mereka, dan
di lubang itu seekor burung bertelur. Sang istri menyaksikan anak-anak burung
menetas di sana dan dia memberi mereka makan hingga semuanya meninggalkan
sarang. Semua orang-orang lokal yang tinggal di sana menelpon sanak saudara
agar menghindari lubang itu, dan semua orang melakukannya, dan semua yang lewat
di sana lewat dengan pelan-pelan sambil menjinjitkan leher untuk melihat sarang
burung di lubang tersebut. Ah ya, ini sama dengan Bapa di Surga! Kehidupan
justru muncul di lubang, tempat yang tidak diduga-duga! Kisah tentang
anak-anakNya dan gereja-gerejaNya dalam mikroskop. Sambil saya merenungkan
hal-hal ini dan membaca Alkitab saya, saya temukan bahwa Allah atas lubang
jalan juga memiliki sekop. Bukan untuk menimbuni lubang-lubang itu, tetapi
untuk membuat lubang agar saya dapat belajar bahwa Dia rela menutupinya dengan
diriNya sendiri. Sungguh benar bahwa kita “menderita untuk mencapai hikmat.”
sumber:
graphe-ministry.org